Senin, 07 September 2015

Berita Hari Ini Terkini » » Newsletter Seruu: Politisi Cantik PKPI Kritik Keras Pimpinan DPR Bertemu Capres AS

Newsletter Seruu: Politisi Cantik PKPI Kritik Keras Pimpinan DPR Bertemu Capres AS

Berita baru

Politisi Cantik PKPI Kritik Keras Pimpinan DPR Bertemu Capres AS
Mon 07 Sep 2015 18:00:00

\r\n $\"\"$ Jakarta, Seruu.com- Pertemuan antara delegasi DPR dan pebisnis sekaligus capres Amerika Serikat Donald Trump, dalam kunjungan kerja di Negeri Paman Sam, banyak dikritisi berbagai kalangan. Mulai dari politisi, aktivis, artis bahkan Imam Besar Umat Islam di New York, Samshi Ali, ikut bersuara.
\r\n
\r\n Politisi cantik asal PKPI Destiara Talita pun punya kritikan. Dia menilai pertemuan tersebut tidak etis bahkan bisa melanggar kode etik dewan.
\r\n
\r\n "Saya melihat hal tersebut sangat tidak etis sekali ya. Mereka tidak hati-hati menghadiri acara itu dengan membawa embel-embel rakyat Indonesia, " tutur Destiara saat dihubungi Seruu.com, Senin (7/9/2015).
\r\n
\r\n Dia pun mengatakan Ketemuan DPR satu dengan Donald Trump disela-sela acara konpers bakal capres AS bisa dianggap merendahkan martabat bangsa dan negara. "Intinya Saya sebagai rakyat Indonesia merasa malu mempunyai wakil seperti itu, " kritik Talita.
\r\n
\r\n "Kalau nanti Donald Trump tidak terpilih, mungkin Indonesia akan mempunyai image buruk bagi Presiden Amerika terpilih nantinya karena keberpihakan wakil kita disana, " tandasnya.
\r\n
\r\n Sebelumnya, Senin siang, Ketua DPR RI Setya Novanto dan wakil ketua DPR Fadli Zon sudah dilaporkan secara resmi oleh beberapa anggota ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
\r\n
\r\n Mereka adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq dan politikus partai Nasdem Akbar Faisal.
\r\n
\r\n Kepada wartawan, Politikus PDIP, Charles Honoris mengatakan pihaknya optimis laporan mereka akan segera ditanggapi oleh MKD.
\r\n
\r\n Pasalnya, kasus dugaan pelanggaran etika ini dinilai sudah sangat mencoreng institusi kedewanan.
\r\n
\r\n Selain itu mereka membawa bukti-bukti dalam laporannya ke MKD DPR. "Ada foto, video, dan laporan resmi dari kita,” tegas Charles. [Simon]